KAWASAN WISATA AIR TERJUN CIBEUREUM CIBODAS

22:09 0 Comments A+ a-



Lama tinggal di Depok, saya kangen juga dengan suasana alam. Maka hari rabu 22 Agustus 2012 sesudah lebaran 3 hari saya dan 6 orang teman lainnya sepakat berangkat ke Cibodas untuk hiking ke Air Terjun Cibeureum, Cibodas.
Cibodas sendiri sebenarnya adalah jalur awal pendakian menuju Gunung Pangrango dan Gunung Gede. Kali ini kami hanya berniat ke air terjunnya. Mungkin suatu saat kami memutuskan untuk benar-benar hiking hingga ke puncak.amin

Menuju Cibodas
Dengan mengendarai motor, kami bertujuh berangkat pagi hari dari Depok. Walaupun diterpa hawa dingin dan beberapa kali sempat berhenti di kawasan puncak karena Macet, dan polisi pun membuka sistem arus 1 jalur. Begitu sudah sampai setengah jalan kami pun beristirahat karena cuaca yang terik panas.



ketika siang hari sampai juga kami di Kawasan Wisata Cibodas.
Di gerbang masuk kawasan tersebut kami membayar biaya retribusi dan saya lupa berapa harus membayarnya.hehe

Pendakian
Sesudah membeli karcis masuk Cibodas sekitar pukul 13.00, kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan ke lokasi Air Terjun Cibeureum. Sepeda motor kami titipkan di parkiran yang sudah tersedia. Hanya tas dengan isi barang2 penting yang kami bawa ke atas, seperti bekal makanan dan minuman,  jaket dan telepon genggam.



Di pos setelah pintu masuk, kami membayar lagi biaya retribusi pengunjung sebesar Rp 5000 per orang kalau tidak salah termasuk donasi Rp 500. Banyak bener tarikannya ya,tidak apa-apa karena dengan harga segitu kita mendapatkan asuransi.
Perjalanan ke lokasi air terjun sejauh hampir 3 km dengan medan yang mayoritas menanjak kami tempuh dengan berjalan kaki melalui undakan bebatuan yang besar dan tajam.



Sepanjang perjalanan kami menikmati hutan hujan di kanan-kiri serta kicauan berbagai macam burung. Sesekali kami juga mendengar dan melihat kera-kera yang bergelantungan dari satu pohon ke pohon lainnya.
Telaga Biru
Dalam perjalanan, kami berhenti di sebuah telaga untuk beristirahat. Telaga biru namanya. Diberi nama seperti ini karena telaga yang dikeliling hutan itu memang airnya berwarna biru. Entah apa yang membuatnya seperti itu.



Di sekitar tempat kami berhenti, pohon-pohon tua menjulang ke atas dengan sulur-sulur panjang dan lumut yang membungkusnya. Saya kembali merasakan kedekatan dengan alam.

Rawa Panyangcangan
Beberapa ratus meter dari telaga, kami melintasi rawa di atas jembatan yang tersusun dari balok-balok batu buatan. Berbeda dengan jalur sebelumnya, di sini kami dengan bebas melihat ke kejauhan karena tidak banyak pohon-pohon besar di sekitar jembatan. Hanya beberapa tanaman rawa dan pepohonan pisang setinggi orang dewasa. Teman saya terlihat lelah tapi dia masih semangat berjalan untuk melihat keindahan air terjun.



Jembatan yang membelah rawa itu.

Air Terjun Cibeureum
Setelah kembali melanjutkan perjalanan melewati undakan bebatuan, air terjun mulai tampak dari kejauhan. Gemuruhnya juga makin terdengar. Semangat kami yang dari awal sudah terkikis akibat jalan yang terus menanjak akhirnya pulih lagi.


Tiba di lokasi air terjun, saya bersyukur bisa melihat keindahan alam yang begitu indah yang berbeda jauh dengan perkotaan yang banyak sekali asap kendaraan.
Air terjun di lokasi ini ada tiga buah. Air terjun utama ada di paling kiri, sementara makin ke kanan melewati rerimbunan, air terjunnya makin kecil.

Untuk bisa berfoto dengan pemandangan air terjun sebagai latar belakang kami harus menunggu hingga agak sepi karena banyak pengunjung yang mandi di kolam air terjun. Nggak asik kan kalau di background foto keren kami ada pria-pria tak layak pandang sedang mandi bertelanjang dada hehe. :P

Perjalanan Turun
Puas bersenang-senang di air terjun, kami memutuskan untuk turun. Perjalanan turun nggak kalah sengsaranya dengan naik, karena kami harus menyangga berat badan tiap kali menuruni anak tangga. Lumayan membuat kaki pegal-pegal.
Tiba kembali di pos awal, kami memutuskan untuk beristirahat sejenak di dalam pondok sambil melihat foto-foto dan informasi mengenai Air Terjun Cibeureum dan jalur pendakian hingga ke Gunung Gede.
Sesampai di bawah kami memutuskan untuk shalat magrib dan meneruskan dengan membeli oleh-oleh untuk pacar,keluarga,dan kerabat,soal harga lumayanlah tidak terlalu mahal pas dikantong.hehe
Sesudah membeli buah tangan kami melanjutkan keparkiran dan kembali pulang kerumah dengan tubuh yang sangat lelah.
Beberapa Tips
Bagi Anda yang berencana ke sini, beberapa tips ini semoga berguna.
Masih soal makanan, sebaiknya Anda bawa bekal makanan ringan dari rumah. Terutama untuk Anda makan dalam perjalanan menuju air terjun. Saya menyarankan makanan yang bisa menambah energi Anda. Tempo hari saya bawa beberapa batang Snickers, cukup mengganjal perut dan mengembalikan tenaga.
Air minum bawa saja secukupnya. Minum sedikit-sedikit selama perjalanan. Jangan menenggaknya sekaligus. Karena selain akan cepat habis, membuat Anda jadi kebelet pipis, biasanya juga akan membuat Anda makin malas melanjutkan perjalanan.
Cukup tentang makanan dan minuman, sekarang mari kita bicara pakaian. Kaos oblong sudah lebih dari cukup digunakan selama perjalanan ke lokasi air terjun. Tapi jangan lupakan juga jaket dan kaos kaki untuk menghangatkan diri Anda pada malam/pagi hari sebelum naik ke atas. Jika punya kupluk, sebaiknya bawa juga. Lumayan menghangatkan kepala dan telinga Anda.
Selama perjalanan ke atas, usahakan berpakaian simple yang membuat anda bebas bergerak. Beberapa kali saya menemukan rombongan yang berpakaian dan berdandan layaknya akan pergi ke mall. Fail. Selain akan merepotkan Anda sendiri, kasihan juga yang ngeliat. Got it?
Alas kaki pun demikian. Sandal jepit sebenarnya cukup. Tapi tentunya akan lebih nyaman menggunakan sandal/sepatu hiking. Lepas alas kakipun tak masalah. Wedges, high heels, pantofel sangat nggak disarankan.
Selanjutnya, nikmati perjalanan Anda. Jangan terlalu memikirkan jarak yang makin lama makin terasa jauh. Nikmati pemandangan di kiri dan kanan. Hirup udara segara yang berlimpah, mumpung sedang di sini. Foto-foto Nikmati saja. Nggak usah melangkah terlalu terburu-buru. Karena selain melelahkan dan menghabiskan nafas, Anda bakal melewatkan keindahan alam yang belum tentu tiap hari bisa Anda temui ini.
Yang terakhir dan nggak kalah penting, jagalah kebersihan. Jangan membuang sampah sembarangan. Sediakan plastik untuk menampung sampah2 Anda. Ingat, kalau tiap2 kita ikut menjaga kebersihan dan kelestariannya, maka satu saat datang lagi, kita masih mendapati Cibodas yang bersih dan asri :)